Selagi permasalahan di Cina dan negara lainnya belum lagi reda, Google sebagai penyedia layanan terbesar dan terkemuka dunia tampaknya baru saja terbentur masalah lagi dan kali ini giliran negara Turki. Blogger sebagai salah satu layanan blog besutan Google kabarnya baru-baru ini telah diblokir di seluruh negeri tersebut oleh pemerintahan setempat. Masalah kali ini, tak lain berkaitan dengan konten hak cipta, dimana maraknya keberadaan tayangan video streaming pertandingan sepak bola yang muncul di berbagai blog Blogger setempat yang dinilai telah menyalahi aturan karena menyiarkan tanpa ijin. Alhasilnya, sebuah perusahaan media lokal setempat yang merasa dirugikan dengan kejadian tersebut akhirnya menyerukan pemblokiran terhadap jutaan blog dan jutaan penggunanya melalui bantuan pemerintah.
Proses pemblokiran ini sendiri berlangsung sangat cepat dan bahkan dinilai sebagai salah satu yang paling agresif sejauh ini. Digiturk sebagai perusahaan yang telah melakukan pengaduan tersebut, bisa saja dengan mudah meminta pihak Blogger untuk mengambil konten bajakan atau bahkan keseluruhan blog yang ada. Namun terkait hal itu, sejauh ini Digiturk hanya langsung menuntut pihak Google dan melakukan pemblokiran semua akses ke Blogger.
Secara keseluruhan di Turki sendiri ada sekitar 600.000 pengguna Blogger dan jutaan blog lainnya. Dan kini mereka tidak mendapat akses lagi untuk menyaksikan video streaming siaran pertandingan sepak bola melalui relay stasiun TV lokal setempat.
Pada dasarnya siaran video streaming itu sendiri dapat disaksikan pada lokasi lain yang tak terhitung jumlahnya, sehingga pemblokiran tersebut tentunya tidak akan mempengaruhi banyak orang untuk terus menyaksikannya. Namun sayangnya, sebagian besar konten di Blogger tidak tersedia di tempat yang lain.
Dengan adanya pemblokiran tersebut tentunya akan semakin mempersulit Turki yang ingin menjadi anggota Uni Eropa. Bahkan sebelumnya Turki juga pernah memblokir YouTube selama bertahun-tahun atas keberadaan videonya yang dianggap telah menghina pendiri negaranya, Kemal Atatürk. Sejak pihak YouTube menolak melakukan penghapusan keberadaan beberapa videonya tersebut, akhirnya pemerintah setempat memutuskan untuk memblokir seluruh situs YouTube pada akhir tahun lalu.
Sementara itu, pihak Google sendiri tak menyangka dengan kejadian tersebut dan kemungkinan akan terus memperjuangkan pembelaannya. Namun yang pasti pihak Google akan tetap berusaha mematuhi semua peraturan yang bada. Dan ini mungkin diperlukan beberapa saat sebelum layanan dipulihkan
0 komentar:
Posting Komentar